Pages

Sunday, 4 March 2018

Tugas 2 MPPL - Project Management Life Cycle - Contingencies

Tugas 2 MPPL - E
Naufal Pranasetyo 05111540000057

Project Management Life Cycle - Contingencies


Proyek konstruksi memiliki sifat yang unik, kompleks dan selalu diliputi oleh berbagai
macam ketidakpastian dalam pelaksanaaannya. Karena itu konstruksi sering dianggap sebagai bidang yang beresiko tinggi. Resiko tidak bisa dihilangkan, tapi bisa diminimalkan,
ditransfer atau dikelola oleh kontraktor (Mills 2001). 

Untuk resiko yang mungkin terjadi maka perlu dipersiapkan contingency plan seandainya benar-benar terjadi. Contigency plan haruslah sesuai dengan proposional terhadap dampak resiko tersebut. Dalam banyak kasus seringkali lebih efisien untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk mengurangi resiko dibandingkan mengembangkan contingency plan yang jika diimplementasikan akan lebih mahal. Namun beberapa skenario memang membutuhkan full contingency plan, tergantung pada proyeknya. 
Dalam siklus hidup sebuah proyek, terdapat sejumlah biaya yang ditambahkan dari biaya yg sebenarnya dibutuhkan, untuk menutupi kemungkinan adanya pengeluaran yang mendadak atau tidak pasti. 
   Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko proyek yakni:
  1. Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di awal proyek secara sistematis serta mengembangkan rencana untuk mengantisipasi risiko.
  2. Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko
  3. Memastikan bahwa biaya penanganan risiko adalah cukup kecil dibanding nilai proyek. Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari suatu risiko realatif lebih rendah atau sama dengan besaran manfaat dari terhindarnya/ berkurangnya risiko tersebut

Proyeksi risiko yang disebut juga perkiraan risiko, berusaha menjangkau setiap risiko dalam dua cara – kemungkinan atau probabilitas di mana risiko adalah nyata dan konsekuensi masalah yang berhubungan dengan risiko, yang harus terjadi. Perencana proyek bersama dengan manajer dan staf teknik lain, melakukan empat aktivitas proyeksi risiko :
  1. membangun suatu skala yang merefleksikan kemungkinan risiko yang dirasakan
  2. menggambarkan konsekuensi risiko
  3. memperkirakan pengaruh risiko pada proyek dan produk
  4. mencatat keseluruhan akurasi proyeksi risiko sehingga tidak akan ada kesalahpahaman.
Hal ini dapar dilakukan dengan mengembangkan tabel risiko terlebih dahulu, seperti:
Risiko
Kategori
Prob.
Pengaruh
RMMM
Estimasi ukuran rendah secara signifikan
PS
60%
2

Jumlah pemakai lebih besar dari yang diharapkan
PS
30%
3

Pemakaian ulang lebih rendah dari yang diharapkan
PS
70%
2

Pemakai akhir menolak sistem
BU
40%
3

Deadline pengiriman akan diperketat
BU
50%
2

Pendanaan dihapuskan
CU
40%
1

Pelanggan akan mengubah kebutuhan
PS
80%
2

Teknologi tidak memenuhi harapan
TE
30%
1

Kurangnya pelatihan pada peranti
DE
80%
3

Staf tidak berpengalaman
ST
30%
2

Turnover staf tinggi
ST
60%
2

Estimate Uncertainty and Risk Exposure

Contoh Manajemen Proyek Kontingensi

0 comments:

Post a Comment