Pages

Monday, 11 December 2017

Sunday, 10 December 2017

Tugas APSI 4 - Rangkuman 5.1 Fase Analisis

Penentuan Kebutuhan

Penentuan kebutuhan dilakukan untuk mengubah penjelasan tingkat tinggi mengenai kebutuhan bisnis yang tercantum dalam permintaan sistem ke dalam daftar kebutuhan yang lebih tepat. Daftar kebutuhan ini didukung, dikonfirmasi, dan diklarifikasi oleh kegiatan lain dalam fase analisis: membuat use case, membangun proses model, dan membangun data model. Kebutuhan bisnis menggambarkan sistem “apa” dan kebutuhan sistem menggambarkan “bagaimana” sistem akan diterapkan. Kebutuhan fungsional berhubungan langsung dengan proses  yang harus dilakukan atau informasi yang harus ada. Kebutuhan non-fungsional mengacu pada sifat perilaku yang harus dimiliki sistem, seperti kinerja dan kegunaan.

Permodelan Proses

Pengertian DFD
Data Flow Diagram atau DFD merupakan sebuah gambaran dari arus sistem yang telah ada atau sistem yang baru akan dibuat yang kemudian dikembangkan secara logika tanpa melihat lingkungan fisik dimana data tersebut akan mengalir. Dengan menggunakan Data Flow Diagram maka para pemakai sebuah sistem pada komputer yang baru, tidak akan kesulitan untuk membaca bagaimana alur sistem tersebut berjalan. DFD pun membantu untuk memahami logika dari rangkuman yang kemudian diubah menjadi sebuah simbol-simbol.

Elemen Data Flow Diagram
Elemen-elemen DFD Ada empat elemen yang membentuk suatu Data Flow Diagram, yaitu external entity, data flow, process dan data store.
  1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem), digunakan untuk menyatakan: suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang dikembangkan; orang atau sekelompok orang di organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan; suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi misal: langganan, pemasok; sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan; sumber asli suatu transaksi; penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.
  2. Data flow (arus data), digunakan untuk menunjukkan arus dari data yang dapat berupa: masukan untuk sistem ataupun hasil dari proses system. Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti.
  3. Process (proses), digunakan untuk menunjukkan kegiatan atau kerja yag dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Suatu proses harus menerima arus data dan menghasilkan arus data.
  4. Data store (simpanan data) ), digunakan untuk menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa: suatu file atau database di sistem komputer; suatu arsip atau catatan manual; suatu kotak tempat data di meja seseorang; suatu tabel acuan manual; suatu agenda atau buku. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggambarkan suatu simpanan data

Use Case 

Pengertian use case
Use case barisi seluruh informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah bagian dari process model, diekspresikan dalam model informal dan simpel. usecase memiliki nama, nomor, tingkat kepentingan, deskripsi singkat, aktor utama, trigger, prekondisi, postkondisi, input dan output utama, dan daftar langkah langkah untuk melakukannya. Use case dapat diidentifikasikan dengan meriview kebutuhan fungsionalitas. Sebuah daftar response kegiatan juga sangat berguna untuk mengidentifikasi kegiatan yang harus dideskripsikan pada use case. ketika use case telah diselesaikan, sering kali terdapat kebutuhan baru dan fungsional tambahan dapat diturunkan

Membuat use cases
dalam pembuatan use case, pertama tama harus mengidentifikasi pemicu kegiatan( external ataupun temporal) dan aktor utama. kemudian membuat daftar langkah langkah yang terlibat dalam menggunakan input untuk menghasilkan hasil yang dibutuhkan dan tanggapan yang diinginkan kepada kegiatan. kemudian identifikasi lebih dalam untuk setiap langkah, input dan output. terakhir buat peran pengguna dalam usecase untuk memastikan bahwa usecase sudah benar.

Permodelan Data

Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah teknik yang palin umum digunakan untuk menggambarkan model data, cara yang baku untuk merepresentasikan data yang akan digunakan dan dibuat oleh sistem bisnis. Ada tiga elemen dasar dalam bahasa permodelan data, setiap elemennya digambarkan dengan simbol yang berbeda. Entity adalah bagian dasar dari model data. Berupa orang, tempat, atau benda dimana data dikumpulkan. Attribute adalah sejumlah informasi yang menggambarkan suatu entity.
Attribute yang secara unik membedakan entity dengan entity lain disebut identifier. Komponen ketiga dalam model data adalah relationship(hubungan), relationship  menghubungkan sekumpulan entity. Relationship memiliki cardinality (perbandingan antara parent instances dengan child instances) dan modality (ketergantungan antara entity). Informasi dari semua komponen disimpan dalam metadatadalam data dictionary.

Membuat Entity Relationship Diagram (ERD)
Tahap dasar dalam membuat ERD adalah :
  1. Identifikasi entitas 
  2. Menambahkan atribut yang sesuai di setiap entitas
  3. Membuat hubungan antar entitas untuk menggambarkan hubungan dari entitas satu dengan yang lainnya.
Terdapat tiga tipe spesial dari entitas yang dimiliki oleh ERD, yaitu:
  1. Independent : Kebanyakan dari entitas adalah independen karena satu atau beberapa atribut digunakan untuk menggambarkan entitas secata unik.
  2. Dependent : Entitas yang bergantung kepada atribut yang dimiliki oleh entitas lain.
  3. Intersection : adalah entitas yang diletakkan diantara dua entitas untuk menggambarkan dua entitas tersebut. 
Secara umum model data berdasarkan dari penerjemahan komponen - komponen diatas, oleh karenanya sangat penting untuk menggambarkan secara jelas alur bisnis yang ingin dibuat.

Validasi Entity Relationship Diagram (ERD)
Dalam pembuatan data model terdapata istilah Normalisasi, yaitu proses dari aturan yang di implementasikan ke logical data untuk menentukan sebarapa baik logical data itu dibuat.
  • First Normal Form (1NF) yaitu suatu aturan dimana dalam satu entitas tidak terdapat atribut yang berulang, yakni atribut yang memiliki nilai lebih dari satu dalam satu entitas.
  • Second Normal Form (2NF) yaitu aturan yang sudah sesuai dengan 1NF dan memiliki atribut yang yang nilainya bergantung pada seluruh identifier, tidak ada dependensi parsial.
  • Third Normal Form (3NF) yaitu aturan yang sudah sesuai dengan 1NF dan 2NF dan tidak ada atribut yang bergantung kepada atribut non-identifier.
jika tidak memenuhi beberapa aturan diatas harus ditambahkan entitas baru untuk menghapus atribut yang berulang atau dependensi yang tidak sesuai. 

Tugas APSI 3 - Rangkuman Buku System Analysis and Design Chapter 3-6

BAB 3: Requirements Determination



  • Fase Analisis

Fase analisis akan menentukan garis besar tujuan bisnis untuk sistem, menentukan ruang lingkup proyek, menilai kelayakan proyek, dan menyediakan rencana kerja awal. Pada fase ini, seorang system analyst bekerja secara ekstensif dengan klien untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk sistem yang baru. Adapun proses dasar fase analisis memiliki tiga langkah:


  1. Memahami situasi yang ada (as-is system)
  2. Identifikasi perbaikan
  3. Menentukan kebutuhan untuk sistem yang baru


  • Penentuan Kebutuhan

Penentuan kebutuhan dilakukan untuk mengubah penjelasan tingkat tinggi mengenai kebutuhan bisnis yang tercantum dalam permintaan sistem ke dalam daftar kebutuhan yang lebih tepat. Daftar kebutuhan ini didukung, dikonfirmasi, dan diklarifikasi oleh kegiatan lain dalam fase analisis: membuat use case, membangun proses model, dan membangun data model. Kebutuhan bisnis menggambarkan sistem “apa” dan kebutuhan sistem menggambarkan “bagaimana” sistem akan diterapkan. Kebutuhan fungsional berhubungan langsung dengan proses  yang harus dilakukan atau informasi yang harus ada. Kebutuhan non-fungsional mengacu pada sifat perilaku yang harus dimiliki sistem, seperti kinerja dan kegunaan.

  • Requirements Elicitation Techniques
Lima teknik dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan bisnis untuk sistem yang diusulkan: wawancara, pengembangan aplikasi gabungan, kuesioner, analisis dokumen, dan observasi. Wawancara melibatkan pertemuan dengan satu atau banyak orang dan mengajukan pertanyaan kepada mereka. Ada lima langkah dasar dalam proses wawancara: memilih orang yang diwawancarai, merancang pertanyaan wawancara, mempersiapkan wawancara, melakukan wawancara, dan tindak lanjut pasca wawancara. Joint Application Development (JAD) memungkinkan tim proyek, pengguna, dan manajemen bekerja sama untuk mengidentifikasi persyaratan sistem. JAD elektronik mencoba mengatasi masalah umum yang terkait dengan kelompok dengan menggunakan groupware. Kuesioner adalah serangkaian pertanyaan tertulis yang dikembangkan untuk mendapatkan informasi dari individu. Kuesioner sering digunakan bila dibutuhkan pendapat dan informasi dari banyak orang. Analisis dokumen memerlukan pengkajian dokumentasi yang ada dan memeriksa sistem itu sendiri. Ini bisa memberi wawasan tentang sistem formal dan informal. Pengamatan, tindakan mengamati proses yang sedang dilakukan, adalah alat yang ampuh untuk mengumpulkan informasi tentang sistem seperti apa dan memungkinkan analis untuk melihat realitas suatu situasi secara langsung.


  • Strategi Kebutuhan Analisis

Fase analisis seringkali mengharuskan pengguna bisnis untuk berpikir kritis tentang kebutuhan bagi sistem baru mereka. Beberapa strategi dapat membantu, analisis masalah dan analisis akar permasalahan adalah dua strategi yang dapat membantu pengguna bisnis dalam memahami permasalahan pada sistem saat ini yang memerlukan perbaikan. Analisis waktu, activity-based costing, dan benchmarking informal adalah tiga strategi analisis populer yang dapat membantu tim menemukan proses yang paling membutuhkan perancangan ulang. Analisis hasil, analisis teknologi, dan penghapusan aktivitas adalah tiga strategi yang dapat digunakan untuk “memaksa” pengguna bisnis memikirkan proses bisnis dengan cara baru, memungkinkan untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikan proses bisnis.


BAB 4: Use Case Analysis



  • Use Cases

Use Cases menggambarkan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan beberapa output. Setiap use case menggambarkan bagaimana pengguna eksternal memicu suatu kejadian dimana sistem harus menanggapi. Use Case memiliki nama, nomor, tingkat kepentingan, deskripsi singkat, actor utama, trigger, precondition, postcondition, input utama dan output, dan daftar langkah utama yang diperlukan untuk menjalankannya. Use case dapat diidentifikasi dengan meninjau persyaratan fungsional. Daftar kejadian dan respon juga berguna dalam mengidentifikasi peristiwa penting yang harus dijelaskan dalam use case. Setelah use case selesai, seringkali persyaratan fungsional baru dan perluasan dapat diturunkan.

  • Membuat Use Cases

Saat membuat use case, hal pertama yang harus dikenali adalah kejadian pemicu (eksternal atau temporal) dan actor utama. Selanjutnya, kembangkan daftar langkah-langkah utama yang terlibat dalam menggunakan input untuk menghasilkan output yang dibutuhkan dan respon yang diinginkan terhadap kejadian tersebut. Sekarang, pikirkan lebih dalam tentang setiap langkah dan identifikasi input dan output spesifik untuk setiap langkah. Terakhir, minta pengguna untuk memainkan peran sesuai use case untuk memverifikasi bahwa use case yang dibuat sudah benar.


Bab 5: Process Modeling



  • Data Flow Diagrams

Empat simbol digunakan pada data flow diagram (proses, data flow, data store, dan entitas eksternal). Proses adalah aktivitas yang melakukan sesuatu. Setiap proses memiliki nama (frase kata kerja), deskripsi, dan angka yang menunjukkan dimana hal itu terhubung dengan proses lain dan proses anak-anaknya. Setiap proses harus memiliki setidaknya satu keluaran dan biasanya memiliki setidaknya satu masukan. Data flow adalah sepotong data atau objek dan memiliki nama (kata benda) dan deskripsi yang dimulai atau berakhir pada suatu proses (atau keduanya). Data store adalah file manual atau komputer, dan memiliki nomor, nama (kata benda), dan setidaknya satu data flow masukan dan satu data flow keluaran (kecuali jika penyimpanan data dibuat oleh proses di luar data flow diagram [DFD]). Entitas eksternal adalah orang, organisasi, atau sistem di luar ruang lingkup sistem dan memiliki nama (kata benda) dan deskripsi. Setiap rangkaian DFD dimulai dengan diagram konteks dan DFD tingkat 0 dan memiliki DFD tingkat 1, DFD tingkat 2, dan seterusnya. Setiap elemen pada DFD tingkat tinggi (yaitu, data flow, data store, dan entitas eksternal) harus muncul di DFD tingkat rendah, atau tidak seimbang.


  •  Membuat Data Flow Diagrams

DFD dibuat dari use cases. Pertama, tim akan membuat konteks diagram yang menunjukkan semua entitas eksternal dan data flows yang masuk dan keluar dari sistemnya. Kedua, tim membuat fragmen DFD untuk setiap use case yang menunjukkan bagaimana use case mentransformasikan data flow dengan entitas eksternal dan data store. Ketiga, fragmen DFD ini disusun ke dalam DFD level 0. Keempat, tim mengembangkan DFD tingkat 1 berdasarkan langkah-langkah dalam setiap kasus penggunaan untuk menjelaskan dengan lebih baik bagaimana mereka beroperasi. Kelima, tim memvalidasi kumpulan DFD untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran serta tidak mengandung kesalahan sintaks atau semantik. Iterasi menjadi penting untuk memastikan DFD satu halaman atau lebih jelas dan mudah dibaca.


Bab 6: Data Modeling



  • Basic Entity Relationship Diagram Syntax

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah teknik yang paling umum untuk menggambarkan data model, sebuah cara formal untuk merepresentasikan data yang digunakan dan dibuat oleh sistem bisnis. Ada tiga elemen dasar dalam bahasa pemodelan data, masing-masing diwakili oleh simbol grafis yang berbeda. Entitas adalah blok bangunan dasar untuk model data. Dapat berupa orang, tempat, atau hal tentang data yang dikumpulkan. Sebuah atribut adalah tipe informasi yang ditangkap tentang sebuah entitas.

Atribut yang secara unik dapat mengidentifikasi satu instance dari suatu entitas disebut identifier. Komponen model data ketiga adalah relasi, yang menyampaikan hubungan antar entitas. Relasi memiliki kardinalitas (rasio instance parent dan instance child) dan modalitas (parent harus ada ketika child ada). Informasi mengenai semua komponen lainnya ditangkap oleh metadata dalam kamus data.


  • Membuat Entity Relationship Diagram

Langkah dasar dalam membuat ERD adalah (1) mengidentifikasi entitas, (2) menambahkan atribut yang sesuai ke setiap entitas, dan (3) menggambarkan relasi antar tiap entitas untuk menunjukkan bagaimana hubungan satu sama lain. Ada tiga jenis entitas khusus yang dimiliki ERD. Kebanyakan entitas adalah independen, karena satu (atau lebih) atribut dapat digunakan secara unik untuk mengidentifikasi sebuah instance. Entitas yang bergantung pada atribut dari entitas lain adalah dependen. Sebuah persimpangan entitas ditempatkan di antara dua entitas untuk menangkap informasi tentang relasinya. Secara umum, data model didasarkan pada interpretasi; maka dari itu, penting untuk menyatakan dengan jelas asumsi-asumsi yang mencerminkan peraturan bisnis.


  • Validasi Entity Relationship Diagram

Normalisasi, proses dimana serangkaian peraturan diterapkan pada model data logis untuk menentukan seberapa baik proses terbentuknya. Sebuah data model logis dalam bentuk normal pertama (1NF) jika tidak mengandung atribut berulang, yang merupakan atribut untuk menangkap beberapa nilai untuk satu instance. Bentuk normal kedua (2NF) mensyaratkan bahwa semua entitas dalam 1NF dan hanya berisi atribut yang nilainya bergantung pada keseluruhan pengenal (yaitu, tidak ada ketergantungan parsial). Bentuk normal ketiga (3NF) terjadi ketika sebuah model berada dalam 1NF dan 2NF dan tidak ada atribut yang dihasilkan bergantung pada atribut non-identifier (yaitu, tidak ada ketergantungan transitif). Dengan setiap pelanggaran, entitas tambahan harus dibuat untuk menghapus atribut yang berulang atau ketergantungan yang tidak semestinya ada pada entitas. Akhirnya, ERD harus diimbangi dengan DFD untuk memastikan bahwa entitas data model dan atribut sesuai dengan data store dan data flow pada model proses. Matriks CRUD adalah alat yang berharga untuk digunakan saat proses penyeimbangan dan model data.

Monday, 2 October 2017

APSI C Quiz 1 - Studi Kasus Telkom


1. Tentukan sebuah perusahaan atau organisasi sebagai studi kasus
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom


2. Buatlah deskripsi perusahaan tersebut
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan  jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data.Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainment) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian Telkom berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula Telkom telah mengalami berbagai transformasi. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan New Telkom Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak ekternal bersamaan dengan New Corporate Identity Telkom pada tanggal 23  Oktober 2010, tepat pada hari ulang tahun Telkom ke-153.Telkom juga memiliki tagline baru yaitu The World in Your Hand.
Visi Misi PT. Telkom Indonesia

Visi PT. Telkom Indonesia
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.
Misi PT. Telkom Indonesia
Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.


3. Identifikasi Teknologi Informasi dan Sistem Informasi yang ada di perusahaan/ organisasi tersebut.
Hardware : Komputer, server
Software   : Website http://www.telkom.co.id/en/ dan aplikasi Traveloka di device android dan iOS
Network   : Jaringan internal Telkom
Data : Database untuk menyimpan pengguna, transaksi yang berlangsung, data-data partner aplikasi.
People : User yang ingin memesan produk, membayar biaya langganan internet, telepon serta tv kabel, menjadi partner bisnis
Process     : Kumpulan logic dalam backend Telkom untuk memproses permintaan pemesanan                               barang, pembayaran langganan dan daftar partner bisnis

LAYANAN
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, data, dan Internet
IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100%
fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive
TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di
Indonesia
Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan
teknologi ADSL
e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb
Plazatron)
TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia,
merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan
aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).

4. Klasifikasikan Sistem Informasi yang ada berdasarkan Klasifikasi O’Brien

Operation Support System
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis.Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer.Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan,serta memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

A. Transaction Process System
Transaction Processing System (TPS) merupakan subsistem input penting dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber guna mendapatkan profil pelanggan. Telkom E- Service adalah layanan baru dari PT Telkom Indonesia Tbk yang diluncurkan pada tahun 2008 dipersembahkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan semakin mendekatkan perusahaan dengan pelanggan. Melalui layanan ini, pelanggan akan dapat kemudahan dalam berinteraksi dengan perusahaan secara online.

B. Entreprise Collaboration System

Media intranet (portal internal) adalah media komunikasi perusahaan secara on-line, real time, dinamis dan terbatas untuk lingkungan Telkom. Media ini berperan sebagai media komunikasi utama yang diposisikan sebagai wahana kolaborasi dan sharing informasi dan knowledge baik antara pimpinan dengan staff, antara manajemen dengan karyawan dan antar karyawan. Intranet di Telkom Bogor merupakan salah satu sarana yang telah cukup lama dimanfaatkan dalam mendukung keseluruhan operasioanl bisnis. Fleksibilitas yang tinggi dan kemudahannya untuk dipelajari memungkinkan teknologi ini dapat dikembangkan di setiap unit dan lini dari perusahaan guna mensolusi berbagai permasalahan yang membutuhkan dukungan IT.

Management Support Systems

A. Management Information System
Untuk memfasilitasi proses kerja seluruh karyawan, Telkom membangun infrastruktur komunikasi yang terintegrasi untuk mempermudah koordinasi kebijakan dan sosialisasi strategi bisnis Perusahaan antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Infrastruktur tersebut adalah website Human Capital & General Affairs yang dapat diakses oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait pengelolaandan pengembangan SDM. Berikut adalah sistem informasi manajemen berbasis web untuk manajemen sumber daya manusia di PT TELKOM. Web dapat diakses melalui sra.telkom.co.id

B. Decision Support System
Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri.

C. Specialized Processing System
Knowledge Management
Perubahan portfolio bisnis dari Infocom ke TIMES menimbulkan implikasi pergeseran kompetensi yang diperlukan. Sesuai kerangka kerja GCG yang telah dirumuskan, kompetensi dan kemampuan SDM merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan Perusahaan untuk dapat mewujudkanpraktik GCG. Sebaik apapun kebijakan dan proses yang telah dirancang tidak akan membuahkan hasil yang optimal jika manusia yang menjalankan aktivitas tersebut tidak profesional, Perusahaan telah menyediakan Knowledge Management System yang diberi nama KAMPIUN yang merupakan bank data (repository) sebagai sarana bagi setiap karyawan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan cara mengunggah atau mengunduh melalui sistem, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi atas beranekaragam permasalahan pekerjaan yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan produktivitas dan kualitas pekerjaan.


5. Buatlah mapping klasifikasi sistem informasi tersebut ke dalam Piramida Penggunanya.


 Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
Direktur Utama
Direktur Utama memiliki tugas antara lain mengatur perusahaan secara keseluruhan untuk kelangsungan kehidupan perusahaan agar dapat terus maju dan berkembang, menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahan.
Decision Support System
Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis.
Transaction Process System
Siklus pemprosesan traksaksi meliputi entri data, pemrosesan traksaksi, pemeliharaan database, pembuatan dokumen dan laporan dan pemrosesan pesanan. Telkom E- Service adalah layanan baru dari PT Telkom Indonesia Tbk yang diluncurkan pada tahun 2008 dipersembahkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan semakin mendekatkan perusahaan dengan pelanggan. Melalui layanan ini, pelanggan akan dapat kemudahan dalam berinteraksi dengan perusahaan secara online.
Pegawai bertugas menghimpun dan menyimpan transaksi klien.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia
http://www.telkom.co.id/en/tentang-telkom
http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/12/12/paper-sistem-informasi-manajemen/

Nama : Naufal Pranasetyo
Kelas  : APSI C
NRP    : 5115100057

Monday, 18 September 2017

Tugas 2 APSI - Strategic Information System

DEFINISI
Sistem Informasi Strategis/SIS (Strategic Information System) adalah sistem yang membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada tujuan strategis perusahaan atau kemampuannya untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan produktivitas 




Competitive advantage dapat dicapai dengan berbagai cara, misalnya menyediakan produk dan layanan dengan murah, menyediakan produk dan jasa yang lebih baik dibandingkan kompetitor, atau memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu.

Keempat tekanan utama :
1. Ancaman masuknya pesaing baru.
2. Daya tawar pemasok.
3. Daya tawar pelanggan/pembeli.
4. Ancaman Substitusi produk/jasa.

Peranan SIS
1. Membangun cost-effective
2. Membangun kompetensi dan resource yang sesuai dengan organisasi
3. Penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan produk layanan
4. Meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitifnya
5. Membantu perusahaan dalam menghadapi pasar global

Manfaat
 >Meningkatkan Operasi Bisnis,
 >Mempromosikan  inovasi bisnis,
 >Mempertahankan pelanggan dan pemasok.
 >Membentuk biaya pengganti(switching cost)
 >Membentuk tembok pengahalang bagi pendatang baru
 >Membangun suatu ‘Platform’ TI strategis
 >Mengembangan sistem Informasi Strategis

Strategi
Berbagai Strategi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif. Sebuah perusahaan tentunya terus mencoba utnuk mengembangkan strategi yang ditujukan untuk mencapai posisi yang menguntungkan utuk perusahaan tersebut.

Strategi-strategi yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan yang kompetitif  yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk memenangkan persaingan. Berikut pembahasan atas strategi tersebut :
1.       Cost Leadership Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika perusahaan mampu mencapai posisi biaya terendah dalam industry, dengan cara rekayasa proses bisnis, menurunkan biaya dari  pemasok, dan menurunkan biaya ke pelanggan.
2.       Differentiation Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menyediakan produk atau jasa yang unik dan mampu memberikan nilai lebih kepada pelanggan dibandingkan dengan pesaing lain, yaitu dengan cara : memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan produk atau jasa yang berbeda, dan mengurangi keuntungan diferensi dari pesaing.
3.       Focus Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa khusus dalam organisasi.
4.       Innovation Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa dengan inovasi terbaru.
5.       Alliance Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika dapat menciptakan hubungan kerjasama yang menguntungkan baik dengan pemasok, perusahaan lain bahkan dengan para pesaing.
6.       Growth Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu mengembangkan danmendiversifikasi pasar.
7.       Quality Strategy
Sistem informasi dikatakan mendukung strategi ini jika mampu membantu meningkatkan kualitas dari produk atau jasa.

Contoh Sistem Informasi Strategis:
1. Rekaman Pertandingan Basket LA Lakers
Los Angeles Lakers mendapatkan keuntungan. Chris Bodaken, koordinator rekaman untuk Los Angeles Lakers (nba.com/lakers/), menginap di kantor selama bulan April. Dia menyuting berjam-jam rekaman video secara besar-besaran untuk membantu tim tersebut mempersiapkan diri bagi penampilan rutinnya dalam pertandingan final. Jika kembali pada saat-saat dia harus secara manual membuat rekaman dengan menggunakan beberapa VCR yang diletakkan bersebelahan, rata-rata waktu tidunya saat itu adalah satu jam per malam. 
Strategi yang didukung : efektivitas operasional, diferensiasi, inovasi, waktu

2. Peningkatan Penjualan National Geographic. 
National Geographic Society/NGS mempunyai 10 juta gambar digital yang sangat mengesankan.Hingga saat ini, para pelanggan menghubungi secara langsung staff penjualan di NGS image sales, yang akan mencari dalam file foto organisasi tersebut foto yang diinginkan. Untuk memudahkan para pelanggan, NGS menciptakan situs e-commerce media digital bisnis. Para pelanggan dapat memilih gambar sesukanya dan tinggal membayar lisensinya untuk dapat menggunakannya. dan banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran seperti melalui kartu kredit atau dapat melalui pesanan pembelian, serta pilihan untuk mengunduh/dowload gambar atau menerima CD atau slide.

3. eBay menggunakan online auction (lelang online) sehingga pembeli berkompetisi untuk mendapatkan harga terendah

4. Wal-Mart melakukan pemesanan produk menggunakan global satellite tracking


Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari keberhasilan sebuah sistem informasi strategis. selain sebuah sistem informasi dapat mendatangkan keuntungan yang besar, sistem informasi juga tentu mempunyai kegagalan. dan dari kegagalan sebuah sistem informasi, sistem informasi dapat lebih berkembang lebih maju dan lebih baik lagi.

Monday, 4 September 2017

Tugas 1 APSI - Analisis Sistem Informasi Telkom e-service

Kali ini saya akan mencoba menganalisis sistem informasi pada perusahaan Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,56%), dan 47,44% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri.Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

LAYANAN
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
Telepon, data, dan Internet
  • IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
  • Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia
  • Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
  • TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
  • TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
  • Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
  • e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).

DIAGRAM SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi dapat dibentuk menjadi diagram berbentuk piramida yang terbagi menjadi empat bagian yaitu, EIS (Executive Information Systems), DSS (Decision Support Systems), MIS (Management Information Systems), TPS (Transaction Processing System).



·      Executive Information System

Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
Direktur Utama
Direktur Utama memiliki tugas antara lain mengatur perusahaan secara keseluruhan untuk kelangsungan kehidupan perusahaan agar dapat terus maju dan berkembang, menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahan.

·      Decision Support System
Di dalam hal ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis.
Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable).

Dirut perdivisi
Hampir sama seperti direktur utama, tetapi memiliki ruang lingkup yang lebih kecil. tugas umumnya ialah meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan dimana kemungkinan banyak menghabiskan waktu untuk mencapai solusi optimum sehingga butuh ketelitian yang tinggi.
1Direktur KeuanganHeri Sunaryadi
2Direktur Network, Information Technology & SolutionAbdus Somad Arief
3Consumer ServiceDian Rachmawan
4Direktur Human Capital ManagementHerdy Rosadi Harman
5Direktur Enterprise & Business ServiceMuhammad Awaluddin
6Direktur Innovation & Strategic PortfolioIndra Utoyo
7Direktur Wholesale and International ServiceHonesti Basyir


·      Management Information System    
Untuk memfasilitasi proses kerja seluruh karyawan, Telkom membangun infrastruktur komunikasi yang terintegrasi untuk mempermudah koordinasi kebijakan dan sosialisasi strategi bisnis Perusahaan antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Infrastruktur tersebut adalah website Human Capital & General Affairs yang dapat diakses oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait pengelolaandan pengembangan SDM.
Portal Telkom dapat diakses oleh seluruh pegawai telkom, namun ada beberapa fitur yang hanya dikhususkan oleh manager untuk dapat melalkukan proses bisnis tertentu.

General Manager
  • Seorang yang memiliki tanggung jawab atas kinerja dan motivasi pegawai, mengurusi operasional harian perusahaan, membuat laporan keuangan, serta mengatur alur kas.
  • Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide,gagasan dan strategi.
Managar Marketing
  • Menjalin relasi dengan konsumen.
  • Memimbing dan membina karyawan di bagian pemasaran
  • Melakukan planing dan analisis pemasaran.
  • Menentukan seberapa banyak produk yang akan dihasilkan berdasarkan perkiraan penjualan, promosi yang akan dilakukan, dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam menghasilkan produk.

·       Transaction Process System
Siklus pemprosesan traksaksi meliputi entri data, pemrosesan traksaksi, pemeliharaan database, pembuatan dokumen dan laporan dan pemrosesan pesanan. Telkom E- Service adalah layanan baru dari PT Telkom Indonesia Tbk yang diluncurkan pada tahun 2008 dipersembahkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan semakin mendekatkan perusahaan dengan pelanggan. Melalui layanan ini, pelanggan akan dapat kemudahan dalam berinteraksi dengan perusahaan secara online.
Pegawai bertugas menghimpun dan menyimpan transaksi klien.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia
http://www.telkom.co.id/en/tentang-telkom
http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/12/12/paper-sistem-informasi-manajemen/

Nama : Naufal Pranasetyo
NRP : 5115100057
Kelas : APSI C